1 Mei 2024

Tembilahan, Kepala BPS Kabupaten Indragiri Hilir Sudiro, S.ST, M.Si didampingi beberapa fungsional statistisi sambangi Bappeda Kabupaten Indragiri Hilir bahas pertumbuhan ekonomi bersama Sekretaris dan Perencana Bappeda Kabupaten Indragiri Hilir. (Rabu, 03/04/2024)

Menurut Sudiro, dalam tataran definisi, Pertumbuhan Ekonomi merupakan pertambahan atau pengurangan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua lapangan usaha kegiatan ekonomi yang ada di suatu wilayah selama kurun waktu tertentu.

Rony Fahamsyah, Sekretaris Bappeda mengungkapkan bahwa pada Tahun 2024 pertumbuhan ekonomi dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hilir diproyeksikan sebesar 5,55 % sementara Tahun 2025 sebesar 5,81 %.

Selanjutnya, Aswin Bovita Perencana Ahli Muda Bappeda menjelaskan bahwa “Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Indragiri Hilir pada Tahun 2023 sebesar 3,17 %. Capaian ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang jauh melambat dari tahun 2022 yang sebesar 5, 31 % dan berada di bawah capaian Provinsi Riau dan nasional masing-masing sebesar 4,21 % dan 5,05 %. Capaian sebesar 3,17 % tersebut juga masih berada di bawah target yang ditetapkan yakni sebesar 4,78 %.

Lebih lanjut, Sudiro mengungkapkan bahwa berdasarkan rilis BPS Kabupaten Indragiri Hilir, kategori yang memegang andil (share) terbesar terhadap distribusi PDRB Kabupaten Indragiri Hilir atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2023 diantaranya kategori A. (pertanian, kehutanan, dan perikanan) sebesar 46,67 %, sementara kategori C. (industri pengolahan) dan kategori sebesar 24,09 % dan kategori G. (perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor) sebesar 14,79 %.

Sudiro menambahkan bahwa terjadinya pertumbuhan ekonomi yang melambat pada Tahun 2023, sebagai akibat beberapa fenomena diantaranya terjadinya el nino, bertambahnya luasan lahan perkebunan kelapa milik masyarakat yang kritis dan rusak akibat intrusi air laut dan serangan hama, dan masih belum masifnya luas lahan yang diremajakan akibat status lahan yang masuk dalam kawasan.

Volume produksi kelapa yang menurun, secara langsung berdampak terhadap ketersediaan bahan baku bagi industri pengolahan kelapa dan selanjutnya menjelaskan volume perdagangan besar dan eceran di Kabupaten Indragiri Hilir. Sementara ketiga kategori dimaksud, memiliki peran dan andil serta kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Indragiri Hilir. Di akhir disepakati bahwa untuk pencapaian target pertumbuhan ekonomi, maka fokus intervensi pembangunan lebih diintensifkan terhadap kategori yang memberikan andil besar(MCB/Sel).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *